Monday, August 23, 2010

7 CARA UNTUK MENGOBATI RASA RINDU

Nah ini dia ada beberapa cara yang ampuh untuk mengobati rasa kasmaran yang sedang melanda kita. Eits tapi jangan salah sangka dulu lho... Tips berikut ini saya dapatkan dari ustadz Abduh Tuasikal dalam kajiannya yang berjudul ketika cinta melanda (bagi yang ingin mendengarkan silahkan klik disini). Dalam kesempatannya itu beliau menyampaikan 7 cara bagi kita remaja muslim untuk selalu menjaga diri dari yang namanya bergaul berlebihan dengan lawan jenis. So, jangan tertipu dengan judul posting di atas ya hehe...

Melalui posting kali ini saya coba sampaikan 7 cara tersebut barangkali teman-teman semua tertarik dan ingin mengetahui lebih dalam bagaimana sih cara agar terhindar dari fitnah dunia khususnya yang berkaitan dengan lawan jenis. Silahkan menikmati

1. Menikah sedini mungkin

Langkah ini sebenarnya sudah diberitahukan oleh Rasulullah saw melalui sabdanya bahwa seorang pemuda yang sudah mapu menikah hendaknya menikah dan jika belum mampu maka disarnkan untuk berpuasa. Ya tentu ini merupakan kabar gembira bagi pemuda-pemudi yang sudah sangat ingin menikah maka tidak ada larangan. Toh, menikah juga merupakan ibadah yang sangat di sunnahkan oleh Rasulullah karena itu merupakan penangkal fitnah dari lawan jenis. Namun permasalahannya adalah apakah kategori mampu itu??? Menurut para ahli hadits, mampu disini berarti pemuda telah mampu untuk menafkahi istri dan keluarga yang dibangunnya kelak. Jadi tidak hanya mapu secara lahiriah saja. Jkia seperti itu maka naudzubillah akan jadi seperti apa nanti keluarga yang telah dibangun. Jadi cara pertama ini ada syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu yaitu mampu.

2. Berusaha ikhlas dalam beribadah

Cara kedua ini merupakan cara yang tersulit namun memberikan efek yang luar biasa bagi perasaan kita. Ya intinya adalah sebenarnya adalah bagaimana kita harus selalu mengkondisikan hati agar tetap selalu mengingat bahwa yang patut kita cintai seutuhnya adalah ALLAH swt bukanlah sesama manusia. Caranya adalah yaitu berikhlas dalam beribadah karena hasilnya adalah kesucian hati.

3. Banyak memohon pada ALLAH swt agar terlepas dari rasa kasmaran

Langkah ini ditempuh merupakan suatu bentuk kepasrahan diri kita sebagai makhluk ALLAH yang juga tak bisa lepas dari kodrat bahwa manusia selau akan tertarik dengan lawan jenis. Oleh karena itu sebagai makhluk yang patuh terhadap kholiknya naka berdoa merupakan suatu sarna yang baik dan tentunya selain mendapat kesematan akan dikabulkan doanya tentu ini merupakan suatu langkah untuk mendekatkan diri dengan sang pencipta.

4. Selalu me-manage pandangan dengan lawan jenis

Banyak rasa kasmaran muncul dari perbuatan ini ya memandang lawan jenis apalagi sapai berlebihan tentunya berbahaya juga. Tak jarang pula berawal dari pandangan segala maksiat bersumber astaghfirullah (Ya ALLAH lindungi mata kami dari perbuatan yang ENGKAU larang amin). Oleh karena itu kita harus sepakat bahwa mata ini harus dijaga agar selau bersih. Adapun maksud dari me-manage pandangan di sini para ahli hadits berpendapat bahwa ada du macam yaitu :

· Tidak melihat secara berlebihan (atau terus-terusan) aurat baik sesama maupun lawan jenis

· Tidak melihat secara berlebihan (atau terus-terusan) wanita yang bukan mahromnya

5. Menyibukkan diri pada aktivitas-aktivitas hal yang bermanfaat baik di dunia maupun akhirat

Inilah cara yang menurut saya paing mudah untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Ya tentunya kta memilki banyak kegiatan yang dapat kita lakukan (masa’ ya jadi pengangguran sejati Cuma duduk-duduk saja hehe...) jika kita kuliah maka kita bisa isi waktu senggang kita dengan kegiatan-kegiatan lain seperti berorganisasi, ikut ekstrakurikuler dll. Pun lain sebagainya. Menurut saya menulis blog inipun merupakan sesuatu yang sangat positif lho buat mengisi waktu hehe.. so tentukan akan dibuat apa hidupmu masa’ diberkan waktu 24 jam hanya digunakan untuk menganggur saja ya tentunya setan akan bergembira hehe..

6. Menghindari nyanyian dan film percintaan

Seperti yang kita ketahui bersama, saat ini marak sekali lagu-lagu yang sifatna cinta melulu apalagi cinta terhadap sesama manusia. Entah mungkin karena pengarng lagunya kehabisan ide atau masyarakat sengaja tersedukasi bahwa lagu-lagu non cinta cenderung tak laku. Yang jelas lagu-lagu semacam itu merupakan pemicu bagi timbulnya perasaan dalam diri kita. Pun demikian dengan film. Saat ini banyak kalangan remaja di sekeliling kita selalu terbiasa dengan hiburan semacam itu padahal itu tak bak juga bagi kita umat muslim. Ya ada baiknya kita mencontohkan kepada mereka bagaimana jalan yang benar cara berhubungan dengan lawan jenis yang bukan mahrom

7. Berusaha membayangkan kekurangan orang yang dirindukan

Kadangkala saya melihat orang yang sedang dilanda rasa kasmaran lucu juga. Mereka hanya membicarakan hal-hal positif saja dari orang yang didambanya tersebut. Jarang sekali saya mendengar mereka berkata negatif tentang pasangannya. Ya mungkin sakung menggandrunginya hehe...jadi langkah terakhir ini merupakan langkah preventif yang seadil-adilnya bagi sesama manusia. Karena bagaimanapun tak ada manusia yang sempuran apalgi kita-kita ini yang bukan dar golongan nabi ataupun orang-orang yang diberikan karomah oleh ALLAH.

Demikian car-cara yang bisa kitatempuh untuk mengurangi rasa kasmaran terhadap lawan jenis. Semoga setelah membaca postingan saya ini kita semua dapat mengamalkannya.Amin...

Sunday, August 22, 2010

THOIFAH MANSHUROH

Beberapa hari lalu saya berkesempatan untuk mengunjungi perpustakaan. Saya berniat untuk meminjam sebuah buku yang bertemakan muslim. Segera saja saya menuju ke rak bagian buku-buku yang menyediakan tentang islam dan sekelumitnya. lama saya coba untuk memilih-milih buku...sebenarnya semua buku memiliki judul yang baik dan menarik namun belum ada juga yang mampu menggelitik hati saya untuk mengambil dan membawanya pulang (maksudnya untuk dipinjam hehe....). Namun akhirnya ada jua satu judul yang membuat saya penasaran. Buku tersebut berjudul “THOIFAH MANSHUROH” karangan Abdul Mun’im Musthafa Halimah. Sejenak saya buka-buka terlebih dahulu untuk mengecek dan memastikan isinya sekilas barangkali tidak sesuai dengan tuntunan dan manhaj saya. Tapi ternyata semua itu tidak masalah dan langsung saja saya bawa pulang untuk dibaca.

Ketika akan dibaca tetap saja saya ragu-ragu, langsung saja saya coba bertanya ke mentor apa itu “THOIFAH MANSHUROH”. Beliau berkata tidak apa-apa baca saja, bagus itu. Dan ternyata setelah saya beranikan baca, isinya sungguh luar biasa. Menjelaskan apa itu thoifah manshuroh, ciri-ciri dan sifat serta beberapa kabar gembira yang disampaikan Nabi Muhammad saw keada golongan ini. Sungguh buku yang luar biasa bagi kita sebagai kaum muslim, jika anda memilki kesempatan untuk membacanya, cobalah....

Berikut ini akan saya sampaikan sedikit yang ada di dalam buku tersebut, moga-moga menjadi sumber dan informasi yang cukup bagi teman-teman.

Thoifah manshuroh merupakan suatu golongan yang dijamin nabi akan selamat pada hari pembakasan kelak, sesuai dengan sabda beliau saw

“Akan senantiasa ada pada umatku orang-orang yang memusuhinya, sampai kelompok terakhir mereka memerangi Al asih Ad Dajjal” (Shahih Sunan Abu Dawud : 2170)

Haidts ini merupakan suatu bukti bahwa keberadaan Thoifah Manshuroh itu ada dan terselamtkan di hari kelak.

Lalu, bagaimana dengan ciri-ciri Thoifah Manshuroh sendiri, menurut buku ini terdapat 6 hal yang menyirikan golongan ini yaitu :

1. Ittiba’ Tidak Ibtida’

2. Jihad di Jalan ALLAH

3. Loyalitas dan Permusuhan karena ALLAH

4. Sempurna

5. Tengah-tengah dan adil

6.Berilmu

7. Sabar dan Teguh

Ada beberapa hal yang harus dijelaskan mengenai perbedaan thoifah manshuroh dan al firqoh an najiyah. Memang golongan-golongan ini akan sama sama masuk kerja, namun bisa diibaratkan thoifah manshuroh adalah himpunan kecil dari al firqoh an najiyah. Hal itu termaktub dalam quran sebgaia berikut

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS 3:104)

Seperti itulah thoifah manshuroh, golongan yang diberkati oleh ALLAH swt karena mereka engikuti jalan NABI Muhammad saw.

Friday, August 20, 2010

TENTANG TULISAN


Belakangan ini cuaca panasseringkali menemani kita, tak jelas apakah kita bisa mensyukurinya atau tidak? Hehe...karena seringkali kita tak menyadari di segala kondisi selalu saja muncul keluh kesah kita, padahal di situ bisa saja muncul banyak rezei bagi yang lain. Ya itulah manusia, selalu memandang besar arti sebuah kesengsaraan daripada mensyukuri hal-hal yang didapatkan tiap hari tanpa harus ada yang kehilangan.
Wow...wow saya rasa posting saya kali ini tak membahas kehidupan seperti itu lah hehe...tapi ya lumaya lah sebagai sebuah intro. Tak banyak orang yang mampu meng-ekspresikan kehidupannya untuk keudian diajarkan pada orang lain.Cara peng-ekspresiannya pun berbeda-beda ada yang lewwat foto, lagu, puisi, atau pun lewat sebuah tulisan. Ya cara terakhir memang yang akan kita jadikan santapan utama pada posting kali ini.
Banyak tujuan orang menulis, ada yang bertujuan untuk penelitian seperti karya tulis, thesis, dll. Ada juga yang menghibur orang lain seperti penulis cerpen, novel, dll. Juga ada yang orientasi uang (mungkin karena kepepet barangkali...hehe...). Semua itu terfasilitasi dengan baik saat ini mulai dari peralatan hingga sumber-sumbernya. Lihat saja, kurang alat tulis apa sekarang, bolpoin, pensil, spidol semuanya menjamur dan tak perlu susah-susah mencarinya. Medianya pun banyak juga mulai buku, kertas bahkan blog yang anda baca ini pun merupakan fasilitas menulis yang sangat mutakhir. Tinggal bagaimana cara kita memanfaatkannya itu semua untuk menhasilkan tulisan yang bagus dan bermanfaat.
Substansi terpenting dari tulisan yang ingin saya bahas disini adalah poin edukatif. Tentu saja agaiman agar orang lain setelah membaca tulisan kita, ia bertambah pengetahuannya. Poin ini sangat penting sekali dan menurut saya sangat menetukan kualitas suatu tulisan.. Jangan sampai sebuah tulisan itu hanya merupakan rangkaian kalimat dengan kalimat yang berujung pada hal yang tak jelas. Maka dari itu dewasa ini, kedewasaan seorang penulis dan pembaca haruslah ada. Keselektifan memilih bacaan-bacaan berkualitas perlu ditekankan, jangan hanya memilih Cuma karena faktor-faktor tertentu saja ujung-ujungnya tulisan yang dibaca hanyalah propaganda-propaganda tak jelas atau blow up isu agar mesyarakat gampang resah.
Banayk sekali saat ini tulisan-tulisan yang dikonsumsi masyarakat luas terjebak pada pakem yang jelas mereka terhibur dan membaca tulisan kita. Padahal ternayta tanpa poin edukatif banyak hal yang terjadi bisa di luar perkiraan penulis. Ya itulah salah satu kekuatan tulisan. Bisa menghipnotis pembacanya. Contohnya bisa kita lihat, beberapa waktu yang lalu pemberitaan di surat kabar tentang kehebohan skandal di dunia artis. Tanpa edukasi yang cukup masayarakat malah bertindak laiknya berita tersebut. Oleh karena itu jangan salah gunakan kekuatan tulisan.
Yah inilah kupasan saya sedikit tentang sebuah tulisan. Menulis merupakn satu hobi yang ada di dunia ini. Memang tak semua orang suka akan hobi ini. Namun paling tidak hampir semua orang menikmati apa itu yang nemanya tulisan (yaah paling tidak waktu sekolah kita kan disuruh untuk menulis hehe....). Saya sendiri sebenarnya juga tidak begitu hobi menulis namun orang yang peduli terhadap kualitas sebuah tulisan. Semoga ini bisa men-edukasi kita semua tentang apa itu tulisan.

Sunday, August 15, 2010

Sebuah Cerita Dari Ibu Jari



Subhanallah... begitu banyak ciptanNYA yang harus kita syukuri. Tak lepas pula bagian-bagian tubuh kita yang begitu sempurna.
Di bawah ini ada sebuah sajak dari seorang sahabat yang menceritakan tentang sebuah ciptaanNYA yang patut kita syukuri.
mungkin juga bisa menjadi sumber inspirasi bagi kehidupan kita sehari-hari.
Selamat menikmati...


Jadilah sebuah ibu jari...
Ia rendah hai bertawadhu di antara semua jari
Ia menjadi penunjuk yang sopan saat digunakan
Ia menjadi penggembira dan senyum saat diacungkan
ia tak mau ikut menyakiti saat memukul
Ia menatap dan bersilaturahim dengan jari yang lain
saat mengepal berkumpul,
Ia menjadi pelindung dan pengayom
dan dengan ibu jari, suatu genggaman erat ukhuwah mampu terjalin dengan hangat dan nyaman bersama jari-jari yang lain