Saturday, June 26, 2010

KUMPULAN SYAIR ABDULLAH BIN RAWAHAH R.A


Siapa yang tak tahu akan sahabat yang satu ini, namanya terukir indah sebagai seorang syuhada’ yang gigih berani memperjuangkan agama ALLAH swt. Dia adalah salah seorang sahabat nabi saw yang memilki sifat bijaksana yang amat disegani oleh yang lain. Selain itu pula, jiwa kepemimpinan beliau juga patut dijadikan tauladan. Maka tak heran apabila Rasulullah menunjuknya untuk menjadi panglima perang ketiga setelah Zaid bin haritsah dan Ja’far bin abi Tholib pada peperangan mu’tah yang menghantarkannya juga ke tanah surga ALLAH karena ia menjadi syuhada’ di situ.

Namun, siapa sangka ternyata beliau juga merupakan pengarang syair yang handal. Bahkan Rasulullah pun mengakui syair Abdullah bin Rawahah sebagai syair-syair yang hebat. Sabda beliau

“Ya, Umar! Biarkan dia (melantunkan bait-bait syairnya)! Demi jiwaku yang berada dalam kekuasaan NYA! Sungguh ucapan Ibnu Rawahah itu lebih dahsyat menancap di dada mereka (orang kafir) daripada anak panah.”

Berikut sebagian bait-bait syair Abdullah bin Rawahah yang dapat menggetarkan hati para muslim


  • Ketika Rasulullah memintanya untuk membuat syair agar tunggangan beliau saw mau berjalan

Ya Tuhanku, seandainya bukan karena Engkau niscaya kami tidak mendapat petunjuk.

Kami tidak bisa bersedekah dan tidak juga melakukan shalat.

Maka berikanlah pada kami ketenangan.

Dan kokohkanlah! Kaki-kaki kami jika kami bertemu musuh.

Sesungguhnya orang-orang kafir menzalimi kami.

Dan jika mereka bermaksud buruk maka kami abaikan.

  • Ketika sabda rasulullah agar waspada terhadap kaum kafir

Wahai orang yang banyak kebaikannya, ALLAH swt telah memuliakan kamu.

Dengan kemuliaan yang melebihi segala makhluk yang tidak ada bandingnya.

Aku berfirasat ada kebaikanpadamu.

Firasat ini berbeda dengan penglihatan orang musyrik kepadamu.

Seandainya kamu meminta bantuan atau meminta tolong kepada mereka.

Dalam satu masalah niscaya mereka tidak akan membantu dan menolongmu.

Semoga ALLAH swtmelanggengkan segala kebaikan yang dianugerahkan kepadamu.

Sebagaimana Dia mengokohkan (Risalah) Musa a.s dan menolongnya seperti perolongan kepada orang-orang sebelumnya.

  • Syair pujian terhadap Rasulullah saw

Di sisi kami ada Rasulullah saw kami baca kitabnya (Al-Quran)

Maka terbit kebaikan di waktu fajar yang menerangi.

Malam hari lambungnya menjauh dari tempat idur.

Apabila tempat tidur menjadi berat dengan masalah orang-orang musyrik.

Dia datang membawa petunjuk setelah buta mata hati kami.

Dengan petunjuk menjadi yakin segala yang dikatakan akan terjadi.

  • Ketika dihadang kaum musyrikin saat akan melaksanakan umrah Qadha

Biarkan saja orang-orang kafir di jalannya.

Aku bersaksi bahwasanya dia adalah rasulNYA.

Biarkan saja mereka! Sesungguhnya seluruh kebaikan ada pada rasul NYA.

Ya Tuhanku, sesungguhnya aku beriman dengan perkataannya.

Aku mengenal hak ALLAH dengan kerelaannya.

Kami perangi kalian (orang-orang kafir) berdasarkan perintahnya.

Sebgaimana kami perangi kalian berdasarkan wahyu yang turun kepadanya.

Dan akan kami tebas kalian dengan tebasan yang memisahkan kepala dari tubuhnya.

Dan (tebasan) yang memisahkan seeorang kekasih dari kekasihnya.

  • Ketika akan berangkat perang Mu’tah

Akan tetapi, saya meminta ampunan kepada ALLAH swt.

Dan tusukan yang mematikan yang dapat melenyapkan segala kotoran.

Atau tikaman tombak dengan kedua tangan yang penuh ambisi lagi terlatih.

Yang dapat mengoyak isi perut dan hati.

Sehingga apabila orang-orang melewati kuburanku, merka berkata.

Semoga ALLAH menjadikannya sebagai pejuang dan semoga hal itu menjadi kenyataan.

  • Berpamitan dengan Rasulullah saat akan berangkat

Semoga ALLAH melanggengkan segala kebaikan yang dianugerahkan kepadamu.

Sebagaimana DIA mengokohkan (risalah) Musa a.s dan menolongnya.

Seperti pertolongan kepada orang-orang sebelumnya.

Aku berfirasat baik bahwa engkau akan mendapat kemuliaan sebagai sebuah anugerah.

ALLAH swt Maha Mengetahui bahwa aku adalah orang yang tepat pandangannya (firasatnya).

Engkau seorang Rasul maka siapa yang terhalang melihat anugerahnya.

Dan menatap cahayanya maka sungguh nasibnya telah celaka (terhina).


Ucapan salam mengiringi seseorang yang saya melepasnya.

Di bawah pohon kurma, yaiut seorang pengantar dan sahabat yang terbaik.

  • Pada saat perjalanan menuju Mu’tah

Apabila kamu mebawaku dan tungganganku.

Menempuh perjalanan jauh setelah meminum air segar di Hisaa’

Aka mengikutimu adalah kesenangan dan meninggalkanmu adalah kehinaan.

Aku tidak akan kembali lagi kepada keluargaku yang aku tinggalkan.

Kaum muslimin merka akan kembali dan meninggalkanku.

Di negeri Syam yang aku sangat ingin menetap di sana.

Semua yang memilki hubungan kerabat akan kembali.

Kepada ALLAH dan di saat itu terputuslah hubungan persaudaraan.

Di sana (di dalam kubur) aku tidak peduli tubuh pepohonan apa saja.

Tidak juga pohon kurma selama di bawahnya aku mendapat kenikmatan.

  • Mengingatkan pada kematian yang syahid

Wahai jiwaku, jika kamu tidak terbunuh (saat ini) maka nanti kamu juga akan mati.

Kematian ini sungguh telah sampai kepadamu.

Apa yang selama ini kamu cita-citakan akan diberikan kepadamu.

Jika kamu melaksanakan yang dilakukan dua sahabatmu yang terdahulu niscaya kamu akan diberikan


Nah gimana?? Keren kan?? Ternyata dulu sahabat nabi juga ada yang seperti khairil anwar. So, berbanggalah jadi umat muslim....

Sunday, June 20, 2010

Transfer Massa

Apa yang terpikirkan oleh kita tentang massa?mungkin bagi masyarakat umum yang tidak memilki background berpendidikan tinggi, mungkin akan banyak yang bakal mengernyitkan dahi^^...Hehe...

Ya, sebenarnya kehidupan kita sehari-hari tak akan pernah lepas dari apa yang namanya massa. Massa yaitu suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau. Dalam kegunaan sehari-hari, massa biasanya disinonimkan dengn berat [1]. Dan tahukah anda semua, ternyata massa itu dapat berpindah lho...perpindahannya pun beragam bentuknya. Nah yang akan saya bahas pada postingan pertama ini yaitu mengenai perpindahan massa yang umum terjadi di kehidupan sehari-hari kita yaitu difusi. Hmmm makanan apa pula itu???

Difusi adalah penyebaran partikel melalui gerakan acak dari suatu wilayah. dapat didefinisikan sebagai pergerakan partikel dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi rendah[2]. Ternyata itu terjadi di dalam kehidupan kita sehari-hari kawan. Sebenarnya perpindahan massa memang dipelajari secara khusus di bidang studi yang saya geluti. Untuk bidang studi teknik yang lain memang tidak ada yang mempelajari hal ini(maaf...). Jadi, sebuah kehormatan juga sebenarnya bisa menjelaskan fenomena ini kepada kawan-kawan hehe....

Perpindahan massa merupakan salah satu dari 3 proses perpindahan yang terjadi yaitu perpindahan momentum, perpindahan energi (panas) dan perpindahan massa sendiri. Aplikasinya di dunia per-pabrik-an cukup banyak dan umunya mudah untuk ditemukan seperti :

  1. Distilasi

  2. Absorbsi

  3. Pengeringan

  4. Ekstraksi liquid-liquid

  5. Adsorpsi

  6. Proses Membran

  7. Dll

So, banyak sekali rupanya ya...aplikasi dari perpindahan massa ini, ya... walaupun istilah-istilah di atas mungkin belum menyiratkan kita untuk bertanya, kok bisa??? Hehe ^^

Berbeda dengan proses perpindahan yang lain, untuk perpindahan massa juga melibatkan medium yang menjadi jembatan antara kedua tempat, ikut berpindah. Berbeda dengan misalnya perpindahan panas. Bisa dibayangkan jika kita memanaskan sebatang besi di satu sisi dan sisi yang lainnya akan ikut panas, sedangkan besinya tak ikut pindah hanya panasnya saja yng mengalir. Tetapi analogi demikian tidak berlaku untuk perpindahan massa. Jadi jika itu perpindahan massa maka bisa dibayangkan besinya ikut berpindah (Wah apa ya masuk akal ya???^^)...

Nah biar lebih mudah dibayangkan, gimana kalo kita membicarakan contoh saja....karena memang intisari dari teori adalah contoh...tul ga’??? Oke contoh dari perpindahan massa adalah yang paling mudah saja dan sering kita lakukan sehari-hari yaitu mengaduk gula dalam susu(ya.... atau teh atau kopi atau es jeruk deh.. bagi yang ga’ suka sama susu...). Nah bisa kita amati kan setelah lama kita mengaduknya, partikel-partikel gula padat yang tadinya banyak jadinya menghilang....kira-kira kemana ya???disulap jin kali haha...

Yapz, bagi yang menebak betul (emang tadi tebakannya??) itu dia telah terjadi proses perpindahan massa atawa difusi yang telah kita bicarakan sebelumnya. Karena konsentrasi gula di air yang awalnya nol, maka terjadi perbedaan gradien konsentrasi sehingga gula tersebut berpindah ke air. Sehingga konsentrasi gula dalam air jadi meningkat...begitu kawan-kawan...

Nah slain proses pengadukan gula masih banyak lagi contoh-contoh perpindahan massa, yaitu

  1. Penghilangan gas SO2 dari flue gas dengan absorpsi oleh pelarut.

  2. Pemurnian uranium dari pengotor sehingga bisa digunakan sebagai bahan baku nuklir.

  3. Pemisahan alkohol dengan air dengan distilasi.

Selain contoh-contoh di laboratorium di atas, ada juga di kehidupan sehari-hari yang bisa kita temui... misal

  1. Proses penguapan air

  2. Proses pengeringan baju kita

  3. Dll

So, ternyata fenomena ini memang sedikitnya harus kita ketahui ya...karena memang banyak terjadi di sekitar kita. Jangan sampai kita jadi orang yang tidak peka dengan lingkungan sekitar. Bukannya salah satu ciri makhluk hidup yang pernah kita pelajari pada waktu duduk di bangku sekolah dasar adalah “peka terhadap lingkungan”. Nah lho... jadi sia-siakan hidupmu untuk tidak mempelajari berbagai hal di sekelilingmu..tentunya masih banyak rahasia yang harus kita kuak...

Ini masih pengantar kawan, Insya ALLAH di lain kesempatan posting, saya akan membahas lagi mengenai transfer massa. Rahasia dari Bumi Teknik Kimia....So don’t miss it...


referensi

[1]http://id.wikipedia.org/wiki/Massa

[2]http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Diffusion&ei=8GYdTLpOhcesB8ut6LIL&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=1&ved=0CBkQ7gEwAA&prev=/search%3Fq%3Ddiffusion%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26hs%3DQno%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26prmd%3Dv


referensi seluruh : geankoplis, transport phenomena and unit operations, 3rd ed. ch.6