Ternyata nuklir juga sangat berguna bagi eksplorasi dunia luar angkasa yang masih minim informasinya. Dengan memanfaatkan bantuan energy nuklir, semua rasa penasaran akan informasi dunia di luar bumi perlahan dapat terjawab dengan pasti. Bagaimana bisa nuklir memfasilitasi hal tersebut?
Sebagaimana kita tahu,nuklir merupakan sebuah energy yang mampu menghasilka bentuk energy lain dalam hal ini yaitu energy listrik. Sebuah radioisotope yang memiliki energy nuklir diubah ke bentuk energy lain yaitu energy listrik untuk menyokong kebutuhan energy pada pesawat luar angkasa. Sistem ini disebut RTG singkatan dari Radioisotope Thermoelectric Generator dan sudah diaplikasikan pada pesawat bernama Cassini yang diberi tugas untuk menjelajah cincin planet saturnus. RTG sendiri terdiri dari sebuah radioisotope (dalam contoh ini yaitu 238Pu) dan sebuah alat pengubah termoelektrik seperti termokopel. Pesawat Cassini sendiri memakai 3 buah RTG yang kira-kira terdapat plutonium seberat 33 kg dan diperkirakan memproduksi energy sebesar 750 W.
Dengan pengembangan system seperti tersebut, U.S Department of Energy yang bertanggung jawab akan hal ini dapat memfasilitasi berbagai kebutuhan energy pada pesawat luar angkasa. Sebut saja pesawat-pesawat seperti Pioneer 10 dan 11, Apollo,Galileo dan Voyager semuanya menggunakan teknologi RTG. Hasilnya pun membanggakan yaitu dapat terjelajahinya bulan, Neptunus bahkan jauh dari system tata surya kita.
Saat ini, tidak hanya US saja yang mengembangkan teknologi ini, Russia pun tak mau ketinggalan. Mereka menggunakan radioisotope 210Po. Bahkan telah disiapkan pesawat bernama The Jupiter Icy Moon Orbiter (JIMO) yang bertugas untuk menjelajah gelapnya planet Jupiter. So, kapan Indonesia mau menyusul seperti ini ??? Semoga secepatnya….
No comments:
Post a Comment