Thursday, July 8, 2010

KEBERANIAN INDONESIA UNTUK PLTN

Siapa yang tidak tahu PLTN? Betul sekali, singkatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Ya, dewasa ini kata nuklir sangat “well known” di telinga kita. Negar-negara seperti Iran, Korea Utara, The Superpower Amerika Serikat, dll banyak mengantungkan diri pada nuklir untuk kebutuhan mulai dari tenaga listrik hingga kebuthan perang. Bisa dikatakan dewasa ini nuklir bukanlah lagi hal tabu bagi masyarakat dunia. Nulir sudah menjadi sebuah sumber daya yang bermanfaat dan sekaligus menakutakan bagi beberapa pihak.
Lalu bagaimana dengan Indonesia sendiri yang notabene juga termasuk masayarakat dunia? Apakah ia berdiam diri saja? Jika ditilik dari usaha untuk membangun sebuah PLTN maka jawabnya bisa ya. Mengapa? Karena jelas, Indonesia belum berani untuk memanfaatkan sumber daya satu ini sebagai sebuah komoditi sumber daya yang bermanfaat bagi masa depan. Atau singkatnya Indonesia belum berani untuk membangun sebuah PLTN sama sekali!! Banyak pro-kontra yang masih berseliweran disana disini yang ingin berpendapat tentang seharusnya bagaimana enaknya dengan pembangunan PLTN. Tak sedikit pula yang bersuara bahwa Indonesia bahkan tak akan mampu membangun PLTN. Juga ada yang bersuara mengenai kecemasan kehidupan bangsa jika ada pasokan listrik dari PLTN. Jika kita membandingkan dengan negara-negara lain seperti USA, Prancis dan Jepang semuanya teah memilki PLTN masing-masing sebanyak 104,59 dan 56 [1] Wow, sebuah pencapaian yang fastastis saya pikir jika dibandingkan dengan Indonesia yang masih jalan di tempat.
Sejatinya wacana untuk pembangunan PLTN di Indonesia ini sudah ada sejak dahulu, namun memang karena negara kita menganut azas demokrasi yang dijunjung tinggi Jadinya rencana tersebut ya hanya bergulir tetap hanya menjadi sebuah rencana.
Jika menilik dari data reaktor nuklir yang dimilki oleh Indonesia. Sebenarnya potensi untuk mengarah kesan sebenarnya ada. Reaktor-reaktor yang dimilki Indonesia yaitu
1.Triga Mark II di Bandung
2.Pusat Penelitian Tenaga Atom Pasar Jumat
3.Reaktor Atom Kartini di Yogyakarta
4.Reaktor Atom Siwabessy di Serpong 1987 [2]
Memang jika dibandingkan dengan negara lain yang sudah memiliki banyak reaktor yaitu misal amerika serikat 104 buah [3]. Indonesia bisa dikatakan cukup jauh tertinggal. Namun paling tidak kita sudah memilki awal yang bisa dikembangkan.
Secara garis besar, teknologi dan SDM bangsa Indonesia sudah siap dengan adanya kerjasama di bidang teknologi nuklir dengan bangsa-bangsa lain. nah disinilah peran masyarakat untuk mendukung pembangunan PLTN di Indonesia ini agar hasil yg kita dapatkan dapat dirasakan oleh bangsa Indonesia ini.[1] Jadi tinggal dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia saja apalah dengan kesiapan secara fisik tersebut juga sudah dibarengi dengan kesiapan secara mental. Karena sejauh ini yang membuat emerintah selalu menunda pembangunan PLTN sendiri adalah kecemasan masyrakat tentang bahaya yang ditimbulkan oleh nuklir itu sendiri. Sudah seyogyanya bangsa kita menjadi bangsa yang besar dengan pemikiran yang besar pula. Memang smua perbuatan di dunia ini selalu mengandung resiko di balik tujuan yang harus dicapai.

Referensi:
1.http://www.batan.go.id/FAQ/faq_pltn.php
2.http://koranindonesia.com/2008/11/03/reaktor-nuklir-di-indonesia/
3.http://nusantaranews.wordpress.com/2009/04/22/30-negara-pengguna-nuklir-terbesar-dunia/

No comments:

Post a Comment